Blurb:

          “Ayo, Cha, masuk. Teman-teman lain sudah masuk semua.” Miss Hani memanggilku.
          “Sebentar, Miss,” jawabku.
          Aku menunggu sampai Miss Yona sampai di depan kelas. Natasha memutuskan tidak ikut masuk ke ruang ujian. Dia memilih menunggu di luar. Ah, biarlah, pikirku. Kan, ada Miss Yona yang akan ikut mengawas. Aku pun memasuki ruang ujian dengan tenang.
          “Silakan, sudah bisa dimulai mengerjakan.” Begitu perintah dari Miss Hani.
          Kursiku di baris dekat dengan jendela, urutan kedua dari belakang. Suasana hening, semua orang berusaha fokus untuk mengingat kembali hafalan Undang-Undang. Beberapa soal bisa kukerjakan dengan baik. Sampai pada soal esai, aku merasakan tanganku mulai dingin dan berkeringat. Jantungku mulai berdetak lebih cepat. Ruangan ini menjadi semakin dingin.