Blurb:

          Awalnya, dia sering terantuk dan menabrak apa pun yang ada di dekatnya. Setiap kali menabrak, tak pernah sekali pun kulihat dia sedih ataupun menangis. Sepertinya dia sudah ikhlas menerima kebutaannya. Secara tidak langsung, dia sudah mengajariku untuk ikhlas menerima cobaan dan takdir Allah, seberat apa pun itu. Namun, aku belum bisa seperti Andika. Sangat susah untuk menerima ujian dari Allah. Aku masih sering menangis jika ada masalah.
          Terkadang mataku sampai bengkak dan merah, padahal dengan menangis tidak akan menyelesaikan masalah dan malah akan menambah masalah baru, yaitu sakit kepala. Namun, itulah wanita, selalu menggunakan perasaan tanpa logika dalam menghadapi permasalahan. Berbeda dengan kaum pria yang lebih mengandalkan logika daripada perasaan sehingga kelihatannya seorang pria sangat tegar dan kuat.