Blurb:

          Saat bahagia itu terasa ingin kuulang kembali. Saling menyapa, bercanda, bercerita, tersenyum sepanjang jalan, sampai tukar nomor telepon. Bahkan sempat bermimpi dan tak kan pernah terwujud dalam pesan.
          Lima belas tahun masa begitu sulit, degup jantung ini berdetak dalam helaan napas panjang yang tak menentu. Jatuh cinta membuat jantungku berdetak begitu kencang, bahkan membuat sesak di dada, membuat sakitnya untuk bernapas. Sebenarnya aku menyukai lelaki yang begitu tepat.
          Namun, aku mencintai lelaki yang begitu jauh perbedaan dengan diriku sehingga kami harus memilih jalan masing-masing. Entah kenapa ia membiarkan aku pergi jauh dan membiarkan aku menuruti keluarga, hingga aku menikah dengan orang lain. Lalu menghilang dan tak pernah kembali padaku lagi, hingga kemarin Allah mempertemukan kembali.