Blurb:

          September 2024.
          Pemikiran jelek dan kehilangan harga diri selalu menghantuiku. Aku culun. Aku tak secantik yang lain. Aku tidak asyik. Aku bukan apa-apa. Setiap malam sampai bulan September datang, bulan ketiga kami berkuliah di sini.
          Beruntungnya, suatu saat aku menemui dia. Dia yang duduk sendirian di kantin kampus terpisah dari aku dan teman-teman teater lainnya. Meskipun saat itu aku sedang kehilangan rasa percaya diri, aku memberanikan diri untuk menghampiri dan menemaninya. Siapa tahu dia butuh teman juga, kan?
          Setelah obrolan ringan dengannya, aku mengakui bahwa dia orang yang unik. Bukan unik yang aneh dan berperilaku tidak masuk akal. Justru unik yang keren. Ketika pertama kali bertemu, aku memang tidak langsung jatuh cinta, tetapi auranya sangat menarik minatku untuk mengenalnya lebih dekat.