Blurb:

          Masa lalu.
          Tak ada jaminan apa pun bahwa perjalanan kehidupan akan baik-baik saja selamanya. Tak ada! Bahkan satu detik ke depan bukanlah milikku. Lantas mengapa aku masih terus merasakan kesedihan dan merasa terluka?
          Jawabnya hanya satu: karena belum kubalaskan perbuatannya kepadaku. Yah … hanya kepuasan dalam pembalasan saja yang akan menghentikan kesedihan dan lukaku. Demikian pikirku.
          Namun, benarkah demikian? Hendak kucari ke mana lagi jawabannya? Sementara segala gerak kehidupan telah memberi jawabannya?
          Perpisahan dengan seseorang yang pernah singgah dan memberi sebentuk kehidupan di rahimku, bukanlah hal yang bisa kusyukuri. Bukan perceraian yang ingin kurengkuh saat aku memutuskan untuk menikah dengannya.