Blurb:

          Aisha dengan matanya yang berlinang-linang saat melihat bekas reruntuhan. Hati kecilnya bergetar, memancarkan kebencian yang tumbuh dalam dirinya. Adam yang hanya berusaha ikhlas dan bijak memikirkan kandang domba sebagai satu-satunya peninggalan kedua orang tua mereka. Jauh sebelum orang tua mereka berpulang ke sisi-Nya, mereka mendapat hadiah sebuah rumah dan kandang domba sederhana. Adam adalah pengembala domba yang piawai dan Aisha sangat suka berburu.
          “Kak! Lihat, apa yang dilakukan langit semalam? Mengapa ia harus begitu kejam pada kita?” tanya Aisha dengan suara penuh amarah dan kesedihan.
          “Aisha, dengarlah aku,” pinta Adam dengan suara lembut, mencoba meredakan amarah yang membara dalam diri adiknya.
          “Langit adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita di pegunungan ini. Ia menyimpan kekuatan dan keindahan yang kita tidak selalu bisa mengerti,” sambung Adam.